Hazaelnuts

jangan pernah menyia nyia kan orang yang sudah memberikan rasa cinta yang berharga itu kepadamu. TERIMA KASIH (: (: (:

Responsive Ads Here

Rabu, 06 November 2019

Suasana Belajar Mengajar Di Kelas XI MIPA 3




     


www.sma3rembang.sch.id - REMBANG,7 November 2019. 
Pada Beberapa waktu yang lalu saya dan teman-teman saya berkunjung ke suatu kelas yang bertepat di Sekolah Menengah Atas Negeri(SMA) 3 Rembang. Pada saat itu murid-murid sangat antusis dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang sedang di laksanakan di kelas tersebut. mereka terlihat sangat rapi duduk ti tempat duduk mereka masing-masing.dan tidak ada murid yang berlarian ke sana kemari.Ketika di sana guru yang sedang mengajar adalah Ahmad Faiz S.Pd.i.






Mereka pada saat itu ternyata sedang akan melakukan praktik ceramah di depan kelas dimana waktu yang di berikan untuk setiap anak adalah minimal 8 menit,Dan maksimal adalah 15 menit untuk masing-masing anak.Di kala teman mereka ada yang maju ke depan mereka tidak ramai tetapi mereka mendengarkan ceramah dari teman mereka yang sedang maju di depan kelas.

Ceramah dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa. juga bisa meningkatkan keberanian murid-murid ketika menyampaikan pendapat di muka umum sehingga mereka tidak akan merasa gerogi ketika berbicara di depan banyak orang.

Kelas ini sangat bersih dari sampah,Mereka sangat suka sekali dengan kebersihan sehingga kelas mereka sangat bersih. Sapu dan alat kebersihan lainnya di taruh di satu tempat saja sehingga kelas ini terlihat sangat rapi.Jadwal piket yang telah di tentukan juga dilaksanakan murid-murid dengan sangat baik.Kelas ini juga terlihat indah karena banyak hiasan-hiasan dinding sehingga mempercantik kelas ini.











Penulis     :Hazael Ponco A
Editor       :Siti Farihah .M.Pd
Fotografer:Hazael Ponco A
Narasumber:Lya Indah Eko Yussy A,S.Pd

Panduan Praktis Saat Berkunjung ke Vihara Ratanavana Arama Sendangcoyo Lasem


Saat kunjungan kemanapun, terkadang kita disibukkan dengan hal-hal teknis dan administratif. Bawa inilah bawa itulah. Ijin inilah ijin itulah. Semua itu demi kelancaran akan rencana kunjungan. Dengan sibuknya persiapan teknis dan administratif itulah, terkadang kita lupa menyiapkan instrumen panduan untuk liputan. Sehingga terkadang disayangkan. Sudah jauh-jauh, sudah capek-capek, eh... nggak dapet deh oleh-oleh yang sangat berharga, apa itu? Tulisan kunjungan lapangan. 
Berangkat dari sisi kelemahan kunjungan tersebut, maka setiap jurnalis dan atau peneliti perlu menyiapkan panduan praktis yang berisikan point-point pengamatan dan wawancara. 
Kali ini saya akan berbagi tentang point-pointi penting untuk pengamatan dan wawancara bagi yang akan melakukan kunjungan ke Vihara Ratanavana Arama Sendangcoyo Lasem Rembang Jawa Tengah. 
Tema tulisan menarik yang dapat kita angkat saat berkunjung di Vihara ini adalah tentang pola interaksi sosial dan kerukunan. Tentu juga banyak tematik lain yang tidak kalah menariknya. Tapi urusan interaksi sosial dan kerukunan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara, masih sangat penting diperhatikan, dikelola, dan dipelihara. Mengapa? Karena Indonesia itu beragam. Indonesia itu majmuk. Merawat keberagaman dan atau kemajmukan adalah tindakan nyata yang perlu kita lakukan. 
Bagaimana caranya? Caranya mudah. Silahkan rencanakan kunjungan pada kelompok sosial atau macam apalah. Lalu gunakan instrumen ini. Mudahkan.
Tampak para siswa SMA sedang mengunjung Vihara Ratanawana Arama dalam rangka merawat kerukunan (Dok. Pribadi, tahun 2017)
Tampak para siswa SMA sedang mengunjung Vihara Ratanawana Arama dalam rangka merawat kerukunan (Dok. Pribadi, tahun 2017)
Mengapa harus mengujungi? Hal yang perlu kita lakukan adalah mengunjungi. Saling mengunjungi adalah kata kunci dalam membangun kerukunan. Terlebih mengunjungi dengan melakukan kajian mikroskopis tentang pola interaksi keberadaanya dengan masyarakat yang ada. Ini adalah benteng. Ini adalah cara penting dalam merawat kerukunan. Mari kita lakukan. OK...!!!!
Kembali ke panduan praktis saat berkunjung di Viahara Ratanavana Arama. 
Instrumen penelitian ini mengkhususkan untuk memotret pola hubungan keberadaan Vihara Ratanavana Arama Sendangcoyo Lasem. Dengan memotret pola interaksi sosial antara Vihara Ratanavana Arama Sendangcoyo dengan masyarakat sekitar, akan terlihat hubungan fungsional yang memuliakan. Sehingga diharapkan akan terbentuk kerukunan dalam tataran nalar dan tindakan.
Untuk itu, berikut ini adalah contoh panduan praktis saat berkunjung di Vihara Ratanavana Arama, terkhusus panduan ini untuk jurnalis dan atau peneliti. 
Bagian Awal
Ceritakan latar belakang kunjungan lapangan di Vihara Ratanavana Arama
Ceritakan tujuan kunjungan lapangan di Vihara Ratanavana Arama
Ceritakan manfaat kunjungan lapangan di Vihara Ratanavana Arama
Ceritakan bagaimana metode penulisan laporan kunjungan lapangan ini
Bagian Isi
Ceritakan secara lengkapa siapakah Bhante Sudhammo Mahathera
Ceritakan sejarah berdirinya Vihara Ratanavana Arama
Ceritakan secara detail dan lengkap situs-situs yang ada  Vihara Ratanavana Arama (sertakan foto/ video)
Ceritakan interaksi sosial yang terjadi antara Vihara Ratanavana Arama dengan masyarakat setempat, dalam hal;
Pendidikan
Keyakinan
Pekerjaan
Kesenian
Tradisi  
Perdagangan
Teknologi
Ceritakan kerukunan pada masyarakat di sekitar Vihara Ratanavana Arama
Paparkan gagasan kalian tentang kerukunan antar umat beragama dengan keberadaan Vihara Ratanavana Arama
Bagian Akhir 
Ceritakan secara singkat tentang;
situs yang ada di Vihara Ratanavana Arama
gagasan kerukunan antar umat beragama
Ceritakan pesan dan kesan kalian terhadap keberadaan Vihara Ratanavana Arama
Selamat mencoba, selamat melakukan.

Rabu, 09 Oktober 2019

Traveling Semarang

Senja di Sudut Semarang

Tugu muda 
Kala itu di sore yang cerah, kaki ini berpijak ditanah bukan kelahiran. Tanah di pulau Jawa ini menyimpan sejuta keragaman di Provinsi Jawa Tengah.
Semarang. Ya, wilayah yang tidak asing lagi didengar dan dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Beberapa tempat yang saya kunjungi di Semarang memiliki kesan menarik untuk saya ulas, dan dalam tulisan ini, akan saya sampaikan beberapa kesan tak terlupakan dari Kota Semarang.

Senja, 9 Oktober 2019 menemani saya dalam perjalanan singkat menjelajah Kota Semarang. Berawal dari kawasan Semarang Utara, di Smart Budget Hotel saya mengistirahatkan badan sejenak.
Potret lingkungan dari lantai 2 smart budget hotel
Kamera yang saya bawa selalu standby mendampingi untuk memotret objek, mulai dari yang biasa saja hingga luar biasa. Ada pelajaran yang saya dapatkan dari fotografi. Sudut pandang luar biasa akan merubah sesuatu yang biasa saja . 
Burung dan kabel listrik (shot by canon eos 80D)
Langit senja dan siluet daun bambu


Entah sudah berapa mil jejak yang tertinggal. Ribuan kenangan menyertai setiap langkah kaki yang berjalan. Bayang semu yang mulai melukiskan kerinduan dengan seseorang diangan-angan.

Semarang. Kisahmu terlalu panjang untuk ku tuliskan. Hanya potret disetiap sudut kotamu yang mampu ku pamerkan. Dan disinilah kebahagiaan baru mulai singgah dan ikut mewarnai perjalanan singkat.


Selasa, 01 Oktober 2019

Sesorah Basa Jawa

SESORAH

Sesorah yaiku ngandharake gagasan kanthi lesan ing sangarepe wong akeh kanthi ancas lan tartamtu.
miturut jinise, sesorah ana sing kanggo upacara adat mantenan, sunatan, lan sedekah bumi.
miturut gunane, kaperang dadi 3
1. Sabdatama yaiku sesorah tunggal kang ora kudu ana wangsulan. kayata nasehat, khutbah kyai.
2. Pambgyaharja yaiku sesorah kanggo mahargya utawa mapak tamu. Biasane kanggo acara mantenan.
3. Tanggap Wacana yaiku sesorah kang kudu ana wangsulane. kayata pasrah temanten.

Ancase sesorah iku ana 4
1. Atur kabar
2. Atur pambagyaharja
3. Atur panglipur
4. Pangajak

Carane sesorah
1. sesorah dadakan / impromptu yaiku kang ora kanyana-nyana. tanpa disiapake
2. sesorah apalan / memoriter yaiku sesorah kang nganggo catetan sing kudu diapalke.
3. sesorah extemporan yaiku sesorah kang nganggo catetan sing mung digunakake kanggo pangiling-iling urutan wedharane.
4. sesorah teks yaiku sesorah kang migunakake teks lan diwaca sawutuhe.

Bab wigati nalika sesorah
a. basa
b. busana
c. solah bawa
d. swara

Cegkorongan  / Rantamane Sesorah
1. Uluk salam
2. Purwaka
3. Isi
4. Pangarep-arep
5. Panutup

Kamis, 12 September 2019

Kwarcab Rembang Berhasil Sabet 3 Juara Dalam Kegiatan Pertihusada Daerah Kwarda Jateng 2019

Peserta Pertihusada VI Kwarda Jateng Kontingen Kwarcab Rembang 
(13/9/2019) Kontingen Kwartir Cabang Rembang berpartisipasi dalam kegiatan Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada (PERTIHUSADA) ke - VI Tahun 2019 Kwartir Daerah Jawa Tengah berhasil menjuarai 3 kegiatan.

Kontingen Kwarcab Rembang usai upacara penutupan kegiatan dan pengumuman hasil kejuaraan
Kegiatan Pertihusada Daerah yang dilaksanakan pada tanggal 9 - 13 September 2019 ini diikuti oleh 35 kwartir cabang se- Jawa Tengah. Salah satunya adalah Kwartir Cabang Rembang yang ikut meramaikan kegiatan ini dan berhasil memboyong 3 piala diantaranya;Juara 1 Giat Safari Krida
Juara 2 Giat Lomba Desain Poster Manual
Juara 2 Giat Lomba Merangkai Buah.
Juara 2 Lomba Desain Poster, Juara 1 Giat Safari Krida, Juara 2 Lomba Merangkai Buah (keterangan gambar dari kiri)
Kegiatan yang diselenggarakan di  Bumi Perkemahan Sambirata, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas ini merupakan kegiatan yang diadakan oleh Kwartir Daerah setiap 5 tahun sekali. 
Potret Kontingen Kwarcab Rembang dalam kegiatan Parade Budaya
Pertihusada daerah yang diselenggarakan oleh kwartir daerah Jawa tengah merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Dan pada tahun ini adalah penyelenggaraan ke VI kegiatan Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada Tingkat Kwartir Daerah Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaan kali ini,Kontingen  Kwartir Cabang Rembang berhasil mengharumkan nama Kwartir Cabang Rembang dengan prestasi yang diraihnya. Sesuai dengan harapan Ketua Kwartir Cabang Rembang, Kak H. Bayu Andrianto, SE pada saat upacara pelepasan kontingen yang diselenggarakan pekan lalu.









Sumber foto : Kontingen Kwartir Cabang Rembang

Senin, 09 September 2019

Jari yang berinterpretasi

Ini hanyalah sebuah pelampiasan pikiran yang tidak menemukan tempat


(9/9/2019) Selayaknya senja yang datang membawa bahagia lalu pergi dengan segala keindahannya, kau hadir dengan sejuta kenangan yang kau tinggalkan lalu melanjutkan perjalanan tanpa tau apa yang sudah kau tinggalkan, luka atau bahagia.

(16/9/2019) Matur nuwun sampun singgah, mugi ing wekdal sanes, saget wonten ngriki malih. Ngapunten.


    (1/10/2019) Dunia semakin menyempit, dan kita semakin menua.

    (12/10/2019) Biarlah awal menjadi pertemuan, tapi jangan anggap akhir sebagai perpisahan. Sejatinya akhir ada, ialah untuk perjumpaan yang akan datang.